Banyak diantara konsumen mempertanyakan
tentang apa penyebab utama kerusakan pada laptop. Untuk menjelaskan
pertanyaan ini, kami mencoba membagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Kerusakan yang disebabkan oleh usia pemakaian
- Kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan pemakai (user)
- Kerusakan yang memang kegagalan product (pabrikasi/ cacat produk)
A. Kerusakan yang disebabkan oleh Usia Pemakaian
Yang dimaksud dengan kerusakan oleh usia
pemakaian adalah kerusakan yang timbul seiring waktu/usia pakai dari
barang tersebut. Sebenarnya setiap barang elektronik yang kita gunakan
memiliki usia pakai. Misalnya harddisk pada laptop, memiliki usia pakai
selama 10.0000 jam . Jika pemakian rata-rata per hari selama 12 jam,
maka kira-kira hardisk tersebuat akan mulai turun kinerjanya atau
mungkin rusak setelah dipakai selama 2 tahun 3 bulan.
B. Kerusakan yang Disebabkan oleh Kesalahan Pemakai (User)
Kerusakan ini terjadi dikarenakan cara
pengoperasian (pemakaian ) yang salah dari si pemilik barang. Contoh:
perbedaan tegangan jaringan listrik antara 110v dengan 220v. Terkadang
saat kita membeli barang dari luar Indonesia (misalnya Jepang), kita
tidak memperhatikan lagi berapa tegangan yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan barang tersebut. Saat tegangan yang dibutuhkan hanya 110v
tapi kita memberikan 220v maka otomatis barang tersebuat akan rusak
terbakar. contoh lain: Kebiasaan kita menggunakan laptop di atas kasur
tempat tidur atau karpet wol. Hal ini menyebabkan sirkulasi udara sistem
pendingin pada laptop terganggu dengan tertutpnya bagian bawah laptop.
Akibatnya suhu Mainboard dan komponen elektronik (terutama chipset)
menjadi over heat sehingga mengakibatkan kerusakan.
Kita perlu tahu mengenai penyebab secara umum laptop bisa cepat rusak agar kita bisa menghindari hal itu.
Pertama, Hindari Pemakaian laptop dengan menaruhnya di alas yang sulit untuk mengalirkan udara masuk. misalnya di atas kasur pada saat anda sedang bermain sambil berbaring, atau di atas karpet kain. hal ini di sebabkan karna laptop membutuhkan sirkulasi udara yang lancar, jika sirkulasi udara terhambat, maka suhu ruangan yang ada pada laptop akan cepat panas dan ini sangat berpengaruh pada kipas pendingin di dalamnya atau Fan.
Pertama, Hindari Pemakaian laptop dengan menaruhnya di alas yang sulit untuk mengalirkan udara masuk. misalnya di atas kasur pada saat anda sedang bermain sambil berbaring, atau di atas karpet kain. hal ini di sebabkan karna laptop membutuhkan sirkulasi udara yang lancar, jika sirkulasi udara terhambat, maka suhu ruangan yang ada pada laptop akan cepat panas dan ini sangat berpengaruh pada kipas pendingin di dalamnya atau Fan.
Biasakanlah mengunakan di
atas meja, lantai, ataupun alas yang dapat menyalurkan udara masuk.
Jika Anda menghidupkan laptop lebih dari 3 jam, maka usahakan Anda
memasang kipas pendingin tambahan, ini jelas sangat membantu agar laptop
tidak mudah panas.
Kedua, Hindarilah bermain
laptop pada permukaan yang tidak rata, hal ini dapat menyebabkan seluruh
hardware yang bergerak akan mudah rusak. terlebih lagi pada penggunaan
laptop di pangkuan seringkali para user tidak mengetahui dampak dari
mengunakan laptop di pangkuan.. ini sangat tidak dianjurkan karena dapat
merangsang jaringan pada tubuh kita, dan tidak menuntut kemungkinan
jika Anda keseringan melakukannya, kemandulan dapat saja terjadi.
(menurut ilmu kedokteran yang saya pernah dengar)
Ketiga, Janganlah membawa laptop dalam keadaan hidup. komponen yang bergerak dapat terguncang dan mengganggu sistem kerja.
Keempat, Hindari bermain
game sampai kelewat batas, bermain game dengan terus menerus dapat
merusak prosesor dan kejernihan layar Anda, VGA yang terus digunakan
dalam pekerjaan berat, membuatnya menjadi lemah dan jika sampai panas
VGA dapat terbakar.
Kelima, Meletakkan laptop
di tempat yang panas, pengap dan berdebu, usahakan letakkan laptop di
tempat yang terkena angin, hal ini dapat menjaga komponen laptop secara
fisik. hindari dari sinar matahari. radiasi sinar matahari dapat
menyebabkan komponen laptop tidak bertahan lama.
Keenam, Jangan sampai
laptop terbanting dan mengalami benturan pada benda keras, retak dan
juga patah dapat di alami oleh semua komponen komputer, jelas saja jika
komponen telah mengalami retak, maka komponen tersebut tidak dapat di
gunakan lagi.
Ketujuh, Bongkar pasang
Laptop salah satu faktor terpenting yang harus di hindari, komponen
laptop yang sering dibongkar pasang akan mudah terkena benda-benda kasar
dan tidak menutup kemungkinan komponen dapat calar dan rusak.
C. Kerusakan yang Merupakan Kegagalan Pabrikasi
Kerusakan pabrikasi adalah kerusakan
akibat kegagalan QC (Quality Control) menyeleksi atau bahkan merancang
produk tersebut. Kerusakan pabrikasi ditandai oleh kesamaan ciri – ciri
kerusakan ( sindrome kerusakan) terhada satu merk product pada tipe
tertentu. Misalnya sebagai contoh: Produsen A memproduksi laptop dengan
type 1B. Setelah produk tersebuat dijual, ternyata sebagian besar
mengalami kerusakan dengan sindrome ( ciri-ciri kerusakan) yang sama.
Pernah kami dihadapkan oleh permasalahan
dimana Acer Aspire 2920z memiliki kesamaan kerusakan yaitu tidak respon
saat ditekan tombol ON. Laptop tidak mau hidup. Kami sering mendapatkan
kerusakan Aspire 2920z ini dengan sindrome tidak mau hidup saat di tekan
tombol ON. Memang kami tidak pernah menanyakan secara resmi ke pihak
Acer, jadi kami tidak berani mengatakan ini merupakan kegagalan produk
dari Aspire 2920z. Kalau untuk produk TOSHIBA, kami juga sering
menemukan bahwa Satellite M200 memiliki sindrome kerusakan berupa
terganggunya tampilan VGA pada LCD saat menggunakan AC Adaptor.
Terhadap kerusakan yang telah kami
sebutkan diatas, ternyata kerusakan yang disebabkan kesalahan pemakai
(user) persentasenya lebih besar. Kebiasaan pemakaian laptop
berlama-lama juga menjadi penyebab tidak awetnya sebuah laptop. Jangan
samakan kekuatan sebuah laptop dengan Desktop PC yang mampu dioperasikan
bahkan berhari – hari secara kontinyu tanpa dimatikan. Pengoperasian
laptop sebaiknya cukup 3-4 jam, setelah itu istirahatkan laptop Anda
sekedarnya (dimatikan untuk 10-20 menit) . Setelah itu dapat dipakai
kembali. Gunakan pendingin tambahan (cooling pad) sekiranya suhu ruang
tempat pengoperasian laptop terasa panas. Ini untuk mengurangi kerusakan
chipset akibat overheat. Jangan gunakan laptop untuk bermain game –
game berat ( game yg membutuhkan spesifikasi hardware tinggi dengan
detail gambar 3D yg cukup tinggi pula). Perhatikan indikator battery
pack laptop anda, apakah sudah full atau tidak. Janagn biasakan
membiarkan laptop dalam kondisi terkoneksi dengan AC adaptor padahal
battery pack sudah terisi penuh. Jauhkan benda – benda cair dari sekitar
laptop, karena seringkali laptop dengan tidak sengaja terkena tumpahan
air. Pastikan tidak ada benda apa pun di atas keyboard laptop Anda saat
hendak menutup panel LCD laptop.
0 komentar: