Selama ini banyak orang yang enggan makan di warung kaki lima karena
dianggap kurang terjaga kebersihannya. Alhasil, banyak orang berduit
yang memilih bersantap di restoran mewah dan hasil olahan chef ternama.
Namun, benarkah makanan di restoran mewah dan buatan chef ini dijamin
bersih?
Imogen Edward Jones, dalam bukunya yang berjudul Restaurant Babylon,
mengungkapkan bahwa hidangan di restoran mewah dengan chef terkenal
belum tentu terjamin kebersihannya. Jones mewawancarai pemilik restoran
mewah, chef, dan sommeliers (pencicip anggur) untuk mengungkap fakta
kebersihan makanan di industri makanan di Inggris.
Ia lalu memaparkan 20 fakta yang mengejutkan mengenai hal-hal kecil yang
dilakukan para pemilik restoran, chef, dan sommelier, yang mungkin saja
luput dari perhatian.
Spoilerfor fakta 1:
Hidangan
di restoran mengandung air liur chef. "Para chef menggunakan sendok
yang sama untuk mencicipi berbagai jenis makanan (dan untuk mengaduk
masakan)
Spoilerfor fakta 2:
Piza terbuat dari bahan makanan yang paling murah. Namun, mereka menjual pizza dengan harga mahal di restoran.
Spoilerfor fakta 3:
Sayur-sayuran tumis dan sup juga menggunakan bahan-bahan yang murah, tetapi di restoran harganya bisa berkali-kali lipat.
Spoilerfor fakta 4:
ak
cuma makanan, aneka minuman seperti wine juga dijual dengan harga yang
mahal. Bahkan, wine yang termurah kedua di pasaran pun harga jualnya
dinaikkan berkali-kali lipat. Penyebabnya, tentu saja karena wine
termurah kedua ini banyak dipesan orang.
Spoilerfor fakta 5:
Menu
spesial di restoran terkadang adalah menu yang simpel dan praktis.
Iming-iming menu spesial ini dilakukan untuk mendongkrak penjualan
restoran.
Spoilerfor fakta 6:
Restoran memiliki daftar hitam pelanggan yang tidak mereka sukai.
Spoilerfor fakta 7:
Pelayan restoran terkadang pura-pura sibuk untuk menunda melayani tamu yang ada.
Spoilerfor fakta 8:
Wine yang dipesan terkadang bukanlah botol anggur yang Anda inginkan.
Spoilerfor fakta 9:
Wine
yang jadi menu spesial pada hari itu dan diletakkan di bawah sorotan
lampu (untuk menandakan bahwa itu adalah wine mahal dan tua) adalah wine
yang masih terfermentasi selama beberapa bulan, bukan tahun.
Spoilerfor fakta 10:
Untuk
menghemat pengeluaran, Anda biasanya meminta pelayan menuangkan air
putih di gelas Anda. Ini memang gratis, tetapi sebagai gantinya, mereka
menarik keuntungan dari biaya pemesanan meja atau dari roti yang
terhidang di meja.
Spoilerfor fakta 11:
Perempuan biasanya lebih suka memesan menu yang memang didesain untuk mereka. Misalnya, menu diet atau menu rendah lemak.
Spoilerfor fakta 12:
Untuk alasan yang sama, selalu akan ada menu puding yang bisa dinikmati bersama.
Spoilerfor fakta 13:
Periksa
kembali tagihan Anda setelah membayar. Sebab, terkadang restoran
memberi extracharge di dalam tagihan, dan berharap Anda tidak
menyadarinya.
Spoilerfor fakta 14:
Ketika
berada di restoran, Anda terlihat seperti bisa duduk di meja yang Anda
inginkan. Padahal, sebenarnya restoran punya taktik tersendiri dalam
menentukan meja bagi pengunjungnya. Salah satu restoran di London bahkan
memilih-milih tamunya yang boleh menduduki kursi di bagian depan
restoran. Tamu-tamu VIP dan perempuan cantik diberi lokasi di bagian
depan. Sedangkan tamu-tamu asing seperti dari Rusia dan bankir Jepang
ditempatkan di belakang restoran.
Spoilerfor fakta 15:
Tidak
cuma restoran mewah dengan Michelin Star (penghargaan untuk restoran
yang punya kualitas terbaik) saja yang bisa "menjual" semuanya, restoran
bintang tiga ternyata juga sering kali menganggap bahwa mereka bisa
memberi charge pada semua hal.
Spoilerfor fakta 16:
Satu botol wine yang tidak habis Anda minum ternyata dijual lagi keesokan harinya untuk tamu lainnya.
Spoilerfor fakta 17:
Restoran sangat membenci reservasi lewat e-mail.
Spoilerfor fakta 18:
Banyak pelayan restoran di Inggris yang menggunakan drugs, terutama kokain.
Spoilerfor fakta 19:
Pencurian di restoran dianggap biasa.
Spoilerfor fakta 20:
Hanya 20 persen dari 187.000 chef di Inggris yang berjenis kelamin perempuan.
demikian dapet ane share, sapa tau ada agan2 yang mau nambahin,,
sumber
0 komentar: